AKHLAQ
A.
TAQWA
a.
Pengertian
Taqwa
Taqwa
ialah memelihara diri dari siksa Allah SWT dengan menaati segala perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya.
b.
Hakikat
Taqwa
Hakikat
Takwa adalah memadukan aspek iman, islam dan ikhsan. Dengan demikian orang yang
bertakwa adalah orang yang dalam waktu bersamaan menjadi mukmin, muslim,
muhsin.
c.
Manfaat
Takwa :
·
Mendapatkan Penjagaan Dan
Perlindungan Dari Musuh.
وَََإِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا لاَيََضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا
Artinya: "Jika
kalian bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak
mendapatkan kemadharatan bagi kalian" (Surat Ali 'Imron: 120).
·
Mendapatkan Dukungan Dan
Kemenangan.
إِنَّ اللهَ مَعَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَالَّذِيْنَ
هُمْ مُحْسِنُوْنَ
Artinya:
"Sesungguhnya ALLAH beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang
berbuat kebaikan" (Surat An-Nahl: 128).
·
Mendapat rezeki tanpa diduga
·
Mendapat kemudahan dalam urusanya
B.
CINTA
dan RIDHO
a.
Pengertian
Cinta & Ridho
·
Cinta adalah
Kesadaran diri, perasaan jiwa dan dorongan hati yang menyebabkan seseorang
terpaut hatinya kepada apa yang dicintainya dengan penuh semangat dan rasa
kasih sayang.
·
Ridho adalah menerima
dengan sepenuh hati tanpa penolakan sedikitpun segala sesuatu yang datang dari
Allah swt, baik berupa perintah, larangan, ataupun petunjuk-Nya dengan senang
hati.
b.
Tingkatan Cinta
·
Cinta Utama (al-mahabbah al-ula) : Cinta kepada Allah SWT & Rosul-Nya.
·
Cinta Menengah (al-mahabbah al-wustha) : Cinta kepada ibu bapak, anak, sanak
sodara, harta benda, dll.
·
Cinta Paling rendah (al-mahabbah al-adna) : Cinta melebihi pada cinta utama, cinta ini jatuh menjadi
cinta yang hina, tidak ada nilainya.
Sejalan dengan cinta, seorang muslim
harus Ridho dengan segala aturan dan keputusan Allah SWT. Seorang muslim harus bisa
menerima sepenuh hati, tanpa penolakan sedikitpun. Dengan keyakinan seperti itu
seorang muslim juga akan rela menerima segala qada’ dan qodar Allah SWT
terhadap dirinya.
C.
IKHLAS
a.
Pengertian
Ikhlas
·
Secara
Estimologis/
bahasa
: Khalasha ( bersih, murni )
·
Secara
Terminologis/istilah : Beramal semata-mata mengharapkan
Ridho Allah Swt.
·
Secara
Umum : Berbuat tanpa
pamrih tanpa pamrih, semata-mata mengharap ridho Allah swt.
b.
Tiga
unsur Ikhlas
·
Niat yang Ikhlas ( Ikhlas
an-niyah )
·
Beramal dengan sebaik-baiknya (
itqan al-amal )
·
Memanfaatkan hasil usaha dengan
tepat (jaudah al-ada’)
c.
Keutamaan
Ikhlas
Hanya dengan keikhlasan semua amal
ibadah akan diterima oleh Allah SWT dengan dalam firmannya dalam QS. AL Bayinah
ayat 5, yang artinya :
“Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam
menjalankan agama dengan lurus ”
·
Lawan dari
Ikhlas adalah Riya’ , yaitu melakukan sesuatu bukan karena Allah swt, tapi
karena ingin dipuji atau karena pamri.
D.
KHAUF
& ROJA’
a.
Pengertian
·
Khauf(takut) : Rasa takut
dalam diri atau kegalauan membayangkan sesuatu yang tidak disukai yang akan
menimpannya.
Menurut Syyid Sa’biq
ada 2 sebab ketakutan seseorang yaitu :
1. Karena
dia mengenal Allah swt
2. Karena
dosa-dosa yang dilakukanya, dia takut akan azab Allah swt.
·
Roja’(harapan) : Bergantungnya hati dalam meraih sesuatu
di kemudian hari. Roja’ harus didahului dengan usaha yang sungguh2.
Dampak positive dari Khauf :
1. Melahirkan
keberanian menyatakan kebenaran dan memberantas kemungkaran secara tegas tanpa
ada rasa takut pada mahluk yang menghambatnya.
2. Menyadarkan
Manusia untuk tidak meneruskan kemaksiatan yang telah dilakukanya dan
menjauhkannya dari segala macam bentuk kefasikan dan hal-hal yang diharamkan
oleh Allah swt.
E.
TAWAKAL
a.
Pengertian
Tawakal adalah membebaskan hati dari
segala ketergantungan kepada selain Allah SWT dan menyerahkan keputusan kepada-Nya.
Setiap orang yang beriman semua urusan kehidupan, dan semua manfaat dan
mudharat ada ditangan Allah, akan menyerahkan segala urusan sesuatunya
kepada-Nya dan akan ridha dengan segala kehendak-Nya.
b.
Perintah
Tawakal
Seorang muslim hanya boleh bertawakal
kepada Allah.QS.HUD:123
“Dan kepunyaan
Allah-lah apa yang ghaib dilangit dan dibumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan
urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakallah kepada-Nya. Dan
sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.”
c.
Tawakal
& Ikhtiar
Tawakal harus diawali dengan kerja keras
dan usaha yang maksimal(ikhtiar). Seseorang tidak dikatakan tawakal apabila ia
hanya pasrah menunggu nasib sambil berpangku tangan tanpa melakukan apa-apa.
d.
Hikmah Tawakal
·
Mendapatkan ketenangan bathin ia
bisa bersikap sabar ketika mendapat musibah, dan selalu beryukur ketika
mendapat nikmat.
·
Dan jika dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki konsep tawakal dalam hidupnya, dia akan stres
dan putus asa.
·
Jika dia berhasil dia juga akan sombong.
F.
SYUKUR
a.
Pengertian
Syukur adalah memuji si pemberi nikmat
atas kebaikan yang telah dilakukanya. Syukurnya seorang hamba dinilai dari 3
hal, yang apabila ketiganya tidak berkumpul maka tidaklah dikatakan brsyukur. 3
Hal itu ialah :
·
Mengakui Nikmat dalam batin (
Berkaitan dengan Hati ), hati untuk Ma’rifah & Mahabbah.
·
Membicarakanya secara lahir ( Berkaitan dengan Lisan ), lisan untuk memuja
& menyebut nama Allah swt.
·
Menjadikannya sebagai sarana
untuk beribadah kepada Allah Swt (Anggota Tubuh ), untuk beribadah dan menjaga
diri dari kemaksiatan.
b.
3
Dimensi Syukur
·
Hati
: Ma’rifah & Mahabbah
Mengakui
dalam batin
·
Lisan
: Memuja dan Menyebut nama Allah Swt
Membicarakannya
secara lahir
·
Anggota
Tubuh : Beribadah, menjalankan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
Menjadikanya
sarana untuk taat kepada Allah Swt.
c. Keutamaan
Syukur
“Karena
itu ,ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku akan ingat pula kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (Qs.
Al-Baqoroh 2 : 152).
G.
MURAQABAH
a.
Pengertian
·
Muroqobah adalah
kesadaran seorang muslim
bahwa dia selalu
berada dalam
pengawasan Allah SWT.
·
Menurut Rasulullah saw, muraqabah yang paling tinggi
yaitu apabila seseorang dalam beribadah kepada Allah SWT bersikap seolah-olah
dia dapat melihat-Nya.
b.
Beberapa
firman Allah SWT yang selalu mengawasi
tingkah laku manusia :
·
“...Sesungguhnya
Allah Swt selalu menjaga dan mengawasi kamu..” (QS. An-Nisa’ 4:1 ).
·
“...Dan
adalah Allah Swt Maha mengawasi segala sesuatu. (QS. Al-Ahzab 33:52 ).
·
“...Dia
mengetahui ( pandangan ) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh
hati.” ( QS. Al-Mukmin 40:19 ).
c.
Muhasabah
Muhasabah
adalah perhitungan atau evaluasi terhadap amal perbuatan, tingkah laku an sikap
hatinya sendiri. Muhasabah sesudah amal ada 3 macam yaitu :
·
Muhasabah
Hak Allah SWT yaitu tentang keikhlasanya beramal karena Allah Swt.
·
Muhasabah
amalan mubah atau kebiasaannya.
·
Muhasabah
amalan yang akan lebih baik tidak dilakukan daripada melakukanya.
d.
Manfaat
Muhasabah
·
Untuk mengetahui
kelemahan diri supaya dia dapat memperbaikinya.
·
Untuk mengetahui
hak Alah Swt.
·
Untuk mengurangi
beban hisab esok di akhirat.
Surat
‘Umar ibn Khathtab ‘ :
“Hisablah
dirimu sebelum kamu di hisab kelak. Timbanglah dirimu sebelum kamu ditimbang
kelak. Karena sesungguhnya akan ringan bagimu menghadapi hisab esok hari bila
kamu telah menghisabnya hari ini. Berbiaslah kamu untuk hari”pameran besar” di
mana pa hari itu dirimu akan dipamerkan tanpa ada yang tersembunyi sedikitpun.”
H.
TAUBAT
a.
Pengertian
Taubat adalah kembali dari hal yang di larang-Nya menuju hal yang
diperintahkan-Nya. Kembali dari maksiat menuju taat.
Kembali dari saling
bertentangan menuju yang saling menyenangkan,Kembali kepada Allah setelah meninggalkan-Nya dan kembali
taat setelah menentang-Nya.
b.
Dimensi
Taubat
Taubat yang sempurna harus memenuhi 5 Dimensi
ini :
·
Menyadari kesalahan.
·
Menyesali kesalahan.
·
Memohon ampun kepada Allah SWT.
·
Berjanji tidak akan mengulanginya.
·
Menutupi kesalahan masalalu dengan amal
shaleh.
Taubat
yang memiliki lima dimensi inilah yang disebut dengan taubat yang sempurna atau
dalam bahasa Al-Qur’an disebut dengan taubat nashuha.’
II.
AKHLAQ
TERHADAP ROSULULLAH SAW
A.
MENCINTAI
DAN MEMULIAKAN ROSUL
a. Beberapa ayat
tentang perintah mencintai Rosul Saw dan memuliakanya
·
Setiap
orang yang mengaku beriman kapada Allah SWT tentulah harus beriman bahwa
Muhammad saw adalah Nabi dan Rasulullah yang terakhir, penutup sekalian nabi
dan rasul, tidak ada lagi nabi, apalagi rasul sesudah beliau (QS. Al-Ahzab 33:40).
·
“Dan barangsiapa yang menaati Allah
dan Rasul, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-otang yang dianugerahi
nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, orang-orang yang benar, orang-orang yang
mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”(QS. AnNia 4: 69).
B.
MENGIKUTI DAN MENTAATI ROSUL SAW
a.
Mengikuti Rasulullah saw (ittiba’ ar-Rasul) adalah salah satu
bukti kecintaan seorang hamba terhadap Allah SWT. Allah Swt berfirman :
·
“Katakanlah : “ jika kamu
benar-benar mencintai Allah Swt, ikutilah aku, niscaya Allah Swt mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu. “ Allah Swt Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.
Ali-Imran 3:31 ).
·
Rosulullah Saw diutus oleh Allah
Swt untuk diikuti dan dipatuhi.
“ Dan Kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan
untuk ditaati dengan seizin Allah Swt...”( QS. An-Nisa’ 4:64 ).
b.
Ajaran Al-Quran dan Sunnah yang diwariskan Rosulullah Saw bersifat
Komperhensif ( mencangkup seluruh aspek
kehidupan ). Warisan Rosulullah Saw dapat dibagi menjadi 4 aspek yaitu :
·
Aspek
Aqidah
·
Aspek
Ibadah
·
Aspek
Akhlaq
·
Aspek
Mu’amalah ( mencangkup tata kehidupan berkeluarga )
C.
MENGUCAPKAN SHALAWAT DAN SALAM
·
Allah
SWT memerintahkan kepada orang-orang
yang beriman untuk mengucapkan shalawat dan salam bagi Nabi Muhammad saw.
·
“Sesungguhnya Allah dan Malaikat–malaikat-Nya bershalawat
untuk Nabi .Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya. (QS. Al-Ahzab 33: 56)
·
Menurut
Al-Ghazali Khalil ‘Aid dalam bukunya Tafsir Surah Al-Ahzab, shalawat dari Allah SWT untuk Nabi artinya rahmah dan keridhaan, dari Malaikat
artinya permohonan ampun dan do’a, sedangkan dari orang-orang yang beriman berarti
penghormatan supaya Allah SWT menambah kemuliaan dan kehormatan bagi beliau.
Secara etimologis ash-shalah (bentuk mash dardariyushallum) dapat berarti doa’,
istigfar dan rahmah.
·
Waktu dan Teks Shalawat dalam Salam
Selain
membacanya dalam ibadah shalat, kita dianjurkan sebanyak mungkin mengucapkan
shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW dalam berbagai kesempatan, terutama
sekali tatkala mendengar nama beliau disebut.
·
Teks yang digunakan dalam shalat
adalah sebagai berikut :
·
Teks salam:
“Semoga keselamatan bagi engkau, wahai Nabi, beserta
rahmat dan berkah dari Allah.”
·
Teks Shalawat:
“Ya Allah,
limpahkanlah rahmah-Mu kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau
telah melimpahkannya kepada Ibrahim dan keluarganya. Dan berkahilah Muhammad
dan keluarganya, sebagaimana engkau telaberkahi Ibrahim dan keluarganya.
Sesungguhnya Engkau Yang Maha Terpuji dan Maha Mulia.”
0 komentar:
Posting Komentar